MATA
KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
JUDUL
: PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN
EDUKATIF (APE) UNTUK ANAK USIA DINI
DOSEN
: Dra. Sukmawati. M,Pd
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 8
Nama
:
v Desy Juliawati (101610228)
v Nursanti (101610255 )
FAKULTAS
ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PG-PAUD
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia
anak adalah dunia bermain yang penuh keceriaan dan canda tawa. Keceriaan itu terlihat
di wajah anak-anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan dengan baik dari segi
kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Melalui aktivitas belajar yang di
kemas secara edukatif pada dasarnya anak-anak sedang belajar banyak tentang
permainan. Anak-anak yang sedang bermain pada hakekatnya sedang belajar tentang
banyak hal, setiap permainan yang disuguhkan di TK/PAUD memiliki sisi edukatif
tersendiri, tanpa disadari anak-anak telah belajar banyak hal dengan cara
bermain.
Sebagai
calon guru pada lembaga pendidikan anak usia dini hendaknya dibekali kemampuan
untuk membuat dan menciptakan karya yang orisinil berupa alat permainan
edukatif. Kemampuan tersebut diperlukan karena guru adalah sebagai pemegang
kendali dalam kegiatan pendidikan anak usia dini dan dengan alat permainan
edukatif yang memadailah pengembangan
aspek kemampuan anak usia dini akan cepat berkembang. Kesungguhan hati dan
imajinasi guru dalam menciptakan APE dengan menggunakan bahan yang ada di
lingkungan sekitar anak sangat di perlukan sehingga keterbatasan dana tidak lagi
menjadi kendala dalam berkarya cipta.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan makalah ini adalah :
1.
Bagaimanakah kita sebagai guru PAUD memberikan pengajaran dengan menggunakan
APE ?
2.
Bagaimanakah cara seorang guru mengembangkan diri dalam membuat atau
menciptakan suatu APE dengan sangat kreatif dan menarik ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan
suatu pengenalan APE pada anak usia dini.
2. Agar dapat membuat seorang guru
menjadi berkreatif dalam membuat suatu alat permainan edukatif secara sederhana.
3. Untuk memberikan suatu pemahaman
terhadap orang tua pentingnya suatu alat permainan bagi perkembangan aspek anak usia dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pembuatan Alat Permainan
Edukatif (APE) Untuk Anak Usia Dini
Pembuatan
APE merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang
memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah
pengetahuan dan keterampilan
bagaimana melakukannya sesuai dengan
persyaratan-persyaratan tertentu sehingga alat
permainan edukatif yang dibuat betul-betul efektif
dalam mengembangkan aspek-aspek
perkembangan anak.
Sebelum membuat alat permainan edukatif, guru harus memperhatikan terlebih dulu
beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat
edukatif, syarat teknis dan syarat estetika. Adapun syarat-syarat APE adalah
sebagai berikut :
1.
Syarat edukatif
a.
Ape di buat disesuaikan dengan memperhatikan program kegiatan pendidikan
(program pendidikan yang berlaku)
b.
APE yang di buat disesuaikan dengan didaktik metodik yang artinya dapat
membantu keberhasilan kegiatan pendidik mendorong aktifitas dan kreativitas
anak sesuai dengan kemampuan (tahap perkembangan anak).
2.
Syarat Teknis
a.
APE di rancang sesuai dengan tujuan, fungsi sarana (tidak menimbulkan kesalahan
konsep) contohnya dalam membuat balok bangunan, ketepatan bentuk dan ukuran
yang akurat mutlak dipenuhi karena jika ukurannya tidak tepat akan menimbulkan
kesalahan konsep.
b.
APE hendaknya multi guna, walaupun ditujukan untuk tujuan tertentu tidak
menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan pengembangan yang lain.
c.
APE di buat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat dilingkungan sekitar,
murah atau dari bahan bekas/sisa.
d.
Aman (tidak mengandung unsure yang membahayakan anak misalnya tajam, beracun
dll).
e.
APE hendaknya awet, kuat dan tahan lama (tetap efektif walau cahaya berubah).
f.
Mudah dalam pemakaian, menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan
bereksplorasi.
g.
Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal.
3.
Syarat estetika
a.
Bentuk yang elastis, ringan (mudah di bawa anak)
b.
Keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil)
c.
Warna (kombinasi warna) serasi dan menarik.
Prosedur pembuatan APE dapat
dilakukan oleh guru melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a)
Guru mempelajari dan menguasai rencana program pendidikan terutama mengenai
kemampuan-kemampuan yang harus di capai oleh anak.
b)
Guru melakukan analisis program pendidikan dengan maksud mengetahui hubungan
antara kemampuan yang akan di capai anak dengan jenis kegiatan yang akan di
lakukan dan sarana yang diperlukan.
c)
Menginvestarisasi sarana (alat permainan) yang ada.
d)
Memeriksa kelengkapan alat menyangkut kelengkapan setiap jenis jenis dan jumlah
yang diperlukan.
e)
Memeriksa fungsi alat yang ada, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.
f)
Mengidentifikasi kebutuhan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
g)
Merencanakan pembuatan APE
h)
Melaksanakan pembuatan APE
Langkah pembuatan rancangan APE anak
usia dini dapat dilihat dari pola sbb :
Dalam kenyataannya guru sering kali
belum dapat memilih alat permainan yang tersedia karena alat permainan kategori
APE ini mempunyai ciri-ciri tertentu. Kesulitan guru dalam memilih APE yang
sesuai bukan disebabkan oleh ketidakmampuan guru dalam memilih tetapi mungkin
juga karena perkembangan yang berbeda dengan anak usia 5 – 6 tahun sehingga APE
yang digunakan untuk menstimulasi perkembangan yang berbeda pula.
1.
Ciri – ciri perkembangan anak usia dini 4 – 5 tahun sbb :
a.
Naik turun tangga dengan kaki berganti-ganti, melompat tanpa jatuh dan berjalan
mundur
b.
Menggunting dengan mengikuti garis terputus, menggambar segi empat, segitiga, kubus,
bulatan dan menggabungkan menjadi gambar rumah, orang dll.
c.
Dapat memahami cerita panjang dan dapat menceritakan kembali walaupun tidak
berstruktur.
d.
Dapat menggabungkan perintah lisan kedalam kegiatan bermain.
e.
Dapat mengerti urutan kejadian atau peristiwa
f.
Berbicara tentang hubungan sebab akibat dengan menggunakan kata penghubung
g.
Lebih kritis dengan lingkungan sekitar dengan menanyakan apa, mengapa, kapan,
bagaimana, siapa.
h.
Bermain dengan kata-kata misalnya membuat pantun sederhana
i.
Menghitung 1-10 dan penjumlahan sampai dengan 10 tanpa salah
j.
Memakai dan mengikat tali sepatu sendiri
k.
Memotong makanan atau daun-daun untuk main masak-masakan.
l.
Bermain, berinteraksi dengan anak lain dan telah menaruh perhatian terhadap
lawan jenisnya.
Stimulasi
yang dapat diberikan kepada anak diantaranya :
a.
Alat permainan yang memberikan pengalaman baru.
contohnya : jenis APE botol aroma
b. Bermain peran sebagai ibu atau bapak.
contohnya
: jenis APE telepon gelas
c. Permainan yang bersifat bongkar pasang
contohnya
: jenis APE puzzel besar tema binatang
Berikut
ini petunjuk pembuatan beberapa jenis APE untuk anak usia dini, usia 4-5 tahun,
yaitu botol aroma, telepon gelas dan puzzel binatang.
a.
Pembuatan botol aroma
Botol-btol aroma disenangi anak-anak usia
4-5 tahun. Adapun jenis aroma yang dapat digunakan adalah aroma sabun, kapur
barus, kulit jeruk, cengkih, kopi dll.
·
Bahan :
a.
Botol plastik lebih aman (yakult/vitacham)
b.
Kain kasa untuk menutup mulut botol
c.
Bila botol tembus pandang sebaiknya ditutup dengan kain katun atau benang wol
d.
Lem uhu
e.
Botol boleh dibentuk sesuka hati sesuai dengan selera anak
f.
Bahan lainnya sesuai dengan desain yang dibuat (kain perca, pita, renda dll)
·
Cara membuat :
a.
Membuat sketsa lebih dahulu sesuaikan dengan bentuk yang dikehendaki
b.Siapkan
beberapa buah botol plastik, setiap botol diisi satu jenis aroma yang berbeda
satu sama lain.
c.
Tutup masing-masing botol dengan kain kasa
d.
Botol tembus pandang ditutup dengan kain atau benang wol dikreasikan sesuai
dengan desain yang dikehendaki.
Gambar
botol aroma
b.
Telepon gelas
Telepon gelas merupakan alat permainan
edukatif untuk melatih anak belajar berkomunikasi dan membantu memperkaya
perbendaharaan kata anak. Alat ini sangat digemari anak usia 3-5tahun. Alat
permainan edukatif ini dapat dimainkan oleh dua orang anak.
·
Bahan :
a.
Gelas plastik 2 buah
b.
Benar kasur 150 cm
c.
2 buah kancing kemeja lubang
d.
Cat yang aman (sesuai dengan selera anak)
·
Cara membuat :
a.
Lubangi dasar gelas untuk memasuki benang kasur
b.
Kaitkan benang kasur pada kancing kemeja lubang dengan simpul mati
c.
Lakukan hal yang sama pada gelas kedua pada ujung benang yang berbeda.
c.
Puzzel binatang
Puzzel yang akan di buat adalah puzzel
untuk anak usia dini usia 4-5 tahun untuk melatih daya pengamatan dan
konsentrasi, mengenal bentuk serta melatih keterampilan jari-jari.
Bahan :
a. Triplek atau kayu yang ringan
berukuran 18x24 cm terdiri dari 2 bagian dengan ukuran yang sama.
b. Cat kayu aneka warna sesuai
keinginan.
c. Kuas untuk mengecat.
d. Lem kayu
Cara membuat :
a. 2 buah triplek dengan ukuran yang
sama, satu bagian dibuat lukisan binatang, misalnya seekor bebek yang sedang
berenang atau gambar lainnya.
b. Gambar di potong menjadi 10-12 keping
c. Sebelum di potong gambar terlebih
dahulu di cat
d. Bagian lain direkat menggunakan lem
kayu.
e. Sebelum di cat sebaiknya tumpulkan dahulu
bagian-bagian yang runcing dengan menggunakan amplas.
·
Sarana dalam pembuatan
Puzzel dapat di
potong dengan mengikuti model potongan lurus, model potongan melengkung, model
potongan geometris, potongan menurut bagian dll.
2.
Ciri-ciri perkembangan anak usia 5-6 tahun
a.
Mulai tumbuh rasa percaya diri dan merasa mampu mengerjakan sesuatu.
b.
Minat dan motivasi belajar semakin meningkat.
c.
Rasa bertanggung jawab semakin besar.
d.
Senang mengunjungi rumah temannya.
e.
Lebih mandiri.
f.
Rasa humornya semakin berkembang.
g.
Senang bermain dengan gambar
h.
Senang bermain dengan huruf
i.
Mengenal banyak warna
j.
Dapat membedakan bentuk, pendapat yang benar dan salah
k.
Memiliki kosa kata lebih dari 2000 kata
l.
Mulai menggabungkan dari fantasi ke realitas
m.
Mampu menggunakan kata sulit.
Stimulasi yang dapat di berikan
diantaranya :
a.
Permainan yang melatih kemandirian
contoh jenis APE kantong keterampilan
tangan
b.
Menceritakan dongeng anak-anak
contoh jenis APE boneka tangan
c.
Permainan yang membutuhkan persaingan
contoh jenis APE bola suara
Berikut
ini petunjuk pembuatan alat permainan edukatif untuk anak TK usia 5-6 tahun
yaitu kantong keterampilan, boneka tangan dan bola suara.
a.
Kantong keterampilan tangan
Kantong ini dimainkan oleh usia 5-6 tahun
terbuat dari kain katun yang dibentuk sedemikan rupa sederhana tapi menarik
untuk anak. Satu set kantong ini terdiri dari 7 macam yaitu :
1)
kantong yang ditutup dengan resluiting.
2)
kantong yang di tutup dengan kancing tekan.
3)
kantong yang ditutup dengan tali sepatu.
4)
kantong yang ditutup dengan kantong lobang.
5)
kantong yang ditutup dengan kancing kait besar
6)
kantong yang ditutup dengan kancing kain kecil.
7)
kantong yang diisi dengan dakron atau kapas.
Tujuannya untuk melatih keterampilan tangan
dan belajar bekerja secara mandiri dengan kedua belah tangannya.
·
Bahan :
a.
Kain katun secukupnya
b.
Resluiting ukuran 20 cm
c.
Tali sepatu panjang 75 cm
d.
4 buah kancing lubang
e.
4 buah kancing tekan
f.
4 buah kancing kait besar
g.
4 buah kancing kait kecil
h.
Dakron secukupnya
i.
Jarum dan benang jahit
k.
Gunting
·
Cara membuat :
a.
Buatlah desain berdasarkan urutan dengan ukuran kantong terluas lebih besar
dari yang di dalamnya begitu seterusnya.
b.
Ukuran kantong disesuaikan dengan panjang resluiting yang akan dipasang
c.
Desainlah kantong dengan bentuk yang menarik
d.
Lakukan proses pemasangan resluiting, kancing dll dengan menggunakan mesin
jahit atau dijahit dengan tangan.
b.
Boneka jari
Boneka jari dibuat dari kain yang tidak
bertiras dengan bentuk disesuaikan dengan figure cerita. Satu narasi cerita
dapat dibuat 10 boneka.
·
Bahan :
a.
Kain warna-warni
b.
Gunting
c.
Jarum
d.
Benang sulam
·
Cara membuat :
a.
Buatlah desain sesuai tokoh cerita. Potong kain ukuran 4-6 cm
b.
penyelesaian boneka dengan tusuk festoon.
Gambar boneka
jari
3.
Pembuatan bola suara
Bola suara terbuat dari potongan kain
perca diisi dengan dakron. Bola ini aman jika dimainkan anak usia dini karena
lentur, lembut dan empuk, didalamnya diisi dengan bunyi-bunyian dari kaleng
bekas permen yang diisi kerikil atau batu kecil.
·
Bahan :
a. Kain perca
b. Dakron
c. Kaleng bekas permen
diisi dengan kerikil
d. Gunting
e. Benang
f. Jarum
·
Cara membuat :
a. Buat pola bola
dengan menggunting kain dibentuk segi lima dengan panjang 5 cm disisakan 0,5 cm
untuk jahitan, banyaknya guntingan 13 buah atau disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Kain dijahit sesuai
pola dan warna
c. Diisi dengan dakron,
tengah bola disimpan kaleng (kerincingan) dan diselimuti dakron.
d. Bola diselesaikan
sampai kain habis dan membentuk bulatan (bola)
Gambar bola suara
B. Penggunaan Alat Permainan
Edukatif (APE) Untuk Anak Usia Dini
Dalam
rangka usaha mencapai hasil pendidikan yang baaik, alat permainan edukatif
untuk anak usia dini merupakan saranan pendidikan yang memegang peranan sangat
penting. Lembaga pendidikan anak usia dini tanpa alat permainan edukatif yang
memadai tidak bisa berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang baik. Alat
permainan edukatif yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini akan memberikan
perasaan senang dan aman serta merangsang anak untuk melakukan kegiatan
sehingga anak betah di lembaga pendidikan anak usia dini.
a) Adapun
APE berfungsi sebagai : alat untuk membantu dan mendukung proses pendidikan
anak usia dini lebih baik, menarik dan jelas.
b) mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak
c) memberi
kesempatan pada anak untuk memperoleh pengetahuan baru dan memperkaya
pengalamannya dengan berbagai alat permainan.
d) memberi
kesempatan pada anak untuk mengenal lingkungan dan mengajarkan pada anak untuk
mengetahui kekuatan dirinya.
Pengelolaan APE di lembaga PAUD
sebagian besar ditangani oleh guru baik meliputi pengadaan, pemeliharaan dan
penggunaannya. Sebagai langkah awal untuk menggunakan APE untuk anak lebih
dahulu guru harus memilih alat permainan yang tepat untuk anak, yaitu melakukan
pemilihan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Memilih
alat permainan yang tidak berbahaya bagi anak atau alat permainan yang dapat
merangsang kreativitas anak seperti pedang-pedangan atau pistol-pistolan.
b. Pilihan
bukan berdasarkan pilihan guru tetapi berdasarkan minat anak ketika bermain
terhadap mainan tersebut.
c. Alat
permainan sebaiknya bervariasi sehingga anak dapat bereksplorasi dengan
berbagai macam alat permainan akan tetapi tidak terlalu banyak karena akan
membingungkan anak.
d. Tingkat
kesulitan sebaiknya disesuaikan dengan rentang usia anak yaitu 4-5 tahun
kelompok A dan 5-6 tahun kelompok B.
e. Alat
permainan tidak terlalu rapuh
f. Tidak
memilih alat permainan berdasarkan urutan usia karena ada anak yang lambat
perkembangannya dari anak-anak seusianya atau sebaliknya maka yang menjadi
dasar pemilihan alat permainan lebih pada perkembangan fisik dan mental anak
secara individual.
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan guru
dalam penggunaan APE untuk AUD adalah :
1.
Guru hendaknya memberikan kebebasan
sebanyak mungkin pada anak untuk berekspresi menggunakan berbagai APE
2.
Merencanakan waktu, mengatur tempat dan
menyajikan beraneka APE sedemikian rupa sehingga merangsang anak untuk
melakukan kegiatan permainan yang sifatnya kreatif.
3.
Memberikan rangsangan dan bimbingan
kepada anak-anak usia dini untuk menemukan teknik dan cara-cara yang baik dalam
melakukan kegiatan dengan bermacam-macam APE
4.
Memupuk keberanian anak dalam mencipta
dan menghindarkan petunjuk-petunjuk yang dapat mengurangi keberanian dan
perkembangan anak.
5.
Memberikan bimbingan dan pembinaan
sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan anak (tingkatan-tingkatan
perkembangan anak dalam menggunakan APE)
6.
Memberikan bimbingan dan pembinaan
sesuai dengan kemampuan petunjuk-petunjuk yang dapat memupuk keberanian dan
perkembangan anak.
7.
Memberikan rasa gembira pada anak.
8.
Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap
pelaksanaan kegiatan bermain menggunakan APE ini
Pada waktu pelaksanaan guru memperoleh kesempatan
yang sebaik-baiknya untuk melihat minat dan bakat anak masing-masing sehingga
bimbingan dan pembinaan dapat diberikan secara individual, tepat guna, sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuan anak. Praktek penggunaan APE dimungkinkan
bervariasi asalkan selalu diingat prinsip penggunaan APE secara lengkap karena
itu sampai diharapkan daya kreatif guru untuk menciptakan dan menggunakan APE
sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing serta ciri-ciri
perkembangan AUD.
Berikut
ini beberapa petunjuk penggunaan APE untuk anak usia dini yaitu :
1.
Balok Cruissenaeri dan kartu angka
(Lambang Bilangan)
a.
Alat yang dibutuhkan :
balok-balok
Cruissenaeri berjumlah 10 potong yang sudah dimodifikasi, dicat warna merah dan
biru, kartu lambing bilangan 1 s.d 10
b.
Fungsi/kegunaannya :
1)
Mengembangkan motorik halus
2)
Melatih ketelitian
3)
Mengembangkan kecerdasan anak
4)
Melatih kemampuan matematika dasar, berhitung, penjumlahan dan pengurangan.
c.
Langkah-langkah penggunaannya :
1)
Memperkenalkan alat
2)
Tempatkan balok dengan ukuran terkcil dan kartu no 1 di sampingnya dan katakana
“dua”
3)
Tempatkan balok yang kedua dan kartu no 2 secara parallel setelah no 1 dan
katakana “dua” kemudian tunjukkan kartu bilangan 2
4)
Lanjtkan dengan cara menunjukkan pada masing-masing bagian bawah “dua” adalah
lebih besar daripada satu.
5)
Bila prosedur ini telah selesai dan kesepuluh balok telah dikeluarkan dan kartu
angka bilangan sudah ditempatkan sesuai dengan jumlah balok maka langkah lebih
lanjut adalah memperkenalkan hubungan angka dengan kuantitasnya.
6)
Bila anak sudah mengenal angka dan kuantitasnya gunakan balok-balok dan angka
untuk mengajar tambahan
7)
Tunjukkan pada anak bagaimana 9+1=10, 8+2=10, 7+3 =10 dsb.
8)
Lanjutkan dengan cara seperti ini untuk menunjukkan pada anak kombinasi
tambahan yang lain. Kemudian baliklah metode yang sama dan ajarkan pengurangan.
2.
Puzzel (Permainan Letak)
a.
Alat yang dibutuhkan :
legpuzzel (puzzel besar) gambar binatang,
bebek, kucing dll
b.
Fungsi
1)
mengenalkan bentuk-bentuk yang tak beraturan
2)
melatih analisa-sinteasa atau menguraikan dan menyatukan kembali pada bentuk semula.
3)
melatih motorik halus.
c.
Langkah-langkah penggunaan :
1)
Memperlihatkan gambar legpuzzel sebagai kesatuan lalu mengeluarkan gambar-gambar
tersebut menjadi bagian-bagian
2)
menyusun kembali gambar itu disesuaikan dengan lekuk-lekuk yang sudah ada
dipapan dasar.
3)
mengajak anak untuk mencoba menyusun legpuzzel.
4)
member kesempatan pada anak untuk menyusun legpuzzel sendiri. Jika anak menemui
kesulitan dalam menyusun kembali maka bantuan yang didapat diberikan oleh guru
adalah mendorong anak untuk memperhatikan secara teliti lekuk-lekuknya sehingga
ditemukan bagian atau potongan yang tepat untuk dipasangkan pada papan dasar.
3.
Kantong keterampilan tangan
a.
Alat
1 set alat kantong keterampilan tangan
b.
Fungsi :
1)
mengembangkan motorik halus
2)
melatih ketelitian anak
3)
melatih kemandirian anak
4)
melatih koordinasi mata anak, pikiran dan gerakan
c.
Langkah-langkah penggunaan :
1)
memperkenalkan alat
2)
memberi contoh cara menggunakan masing-masing kantong yaitu menarik resluiting,
memasang atau menekan kancing tekan, menalikan tali sepatu, mengancingkan
kancing lubang dst.
3)
member kesempatan kepada anak untuk mencoba mengancingkan kantong yang telah
dibuka oleh guru.
4)
memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan sendiri permainan ini jika anak
mengalami kesulitan guru membimbing anak dan mendorong anak melakukan secara
mandiri.
4.
Botol Aroma
a.
Alat :
4
pasang botol yang berisi aroma kering yang berbeda.
b.
Fungsi :
1)
mengembangkan indera penciuman
2)
membuat anak memahami perbedaan dan menyukai aroma
c.
Langkah-langkah penggunaan :
1)
bawa dan letakkan botol ke meja anak
2)
kemudia suruh anak mencium aroma dalam botol dan tunjukkan pada anak bagaimana
memasangkan botol berdasarkan baunya.
5.
Boneka Jari
a.
Alat :
1)
10 buah boneka jari sesuai dengan tokoh/alur cerita
2)
cerita fantasi tentang kehidupan sehari-hari, tokoh masyarakat, pahlawan,
moral/agama dll.
b.
Fungsi :
1)
mengembangkan aspek bahasa anak
2)
mengembangkan aspek moral/menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak.
3)
daya fantasi
c.
Langkah-langkah penggunaan :
1)
sebagai pendahuluan, guru menyebutkan judul cerita untuk menarik minat anak.
2)
guru memasang sejumlah jarinya dengan boneka jari
6.
Boneka Tangan
a.
Alat :
1)
2 buah boneka tangan sesuai dengan tokoh/alur cerita
2)
cerita fantasi tentang kehidupan sehari-hari, tokoh masyarakat dan pahlawan.
b.
Fungsi :
1)
mengembangkan aspek bahasa
2)
mengembangkan daya fantasi
c.
Langkah-langkah :
1)
mengenalkan boneka-boneka dan bagian-bagiannya sesuai peran/cerita
2)
mengenalkan cara-cara memegang/memainkan
boneka-boneka dimainkan dengan menggunakan tangan yang dimasukkan kedalam baju
boneka.
3)
boneka dimainkan dengan dialog dari guru
4)
dapat juga dibantu dengan panggung boneka sehingga yang memainkan tidak
kelihatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai
seorang guru pendidikan anak usia dini haruslah mempunyai suatu bekal kemampuan
dalam menciptakan karya suatu alat permainan edukatif yang kreatif yang
betul-betul dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan pada anak usia dini.
Sebelum membuat suatu alat permainan
eduktif seorang guru harus benar-benar memahami syarat-syarat dalam
pembuatannya yang meliputi syarat edukatif, syarat teknis dan syarat estetik
agar dalam pembuatannya akan sangat membantu pencapaian tujuan-tujuan yang
terdapat di dalam program pendidikan yang telah disusun. Sehingga dapat
membantu keberhasilan kegiatan pendidikan, mendorong aktifitas dan kreatifitas
anak dan sesuai dengan kemampuan (tahap perkembangan anak).
B. Saran
Sebagai seorang guru pendidikan
anak usia dini haruslah mampu mempunyai potensi dalam berkreativitas
menciptakan suatu karya berupa alat permainan edukatif serta dapat
mengembangkan dirinya, agar anak didik tidak merasakan kebosanan dalam
permainan yang diberikan oleh guru, dengan mengolah barang bekas menjadi suatu
alat permainan yang menarik bagi anak, agar anak dapat berkreatif, berimajinasi
dan berkolaborasi dalam menggunakan suatu alat permainan edukatif tersebut.
Dengan begitu dapat mengasah kemampuan aspek-aspek perkembangan dalam diri
anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar